Seni Merangkai Bunga Jepang (生け花・華道)

Ditulis oleh: -
Penggunaan Istilah Seni Merangkai Bunga (生け花・華道の用語)
            生け花・生花(いけばな):
·       seni merangkai bunga yang memanfaatkan berbagai jenis bunga, rumput-rumputan dan tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya.

花道・華道(かどう):
 "the way of flower"
·       seni yang lebih menekankan pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam merangkai bunga.
     Asal Usul Seni Merangkai Bunga (生け花・華道の起源)
·       Asal-usul Ikebana adalah tradisi mempersembahkan bunga di kuil Buddha di Jepang.
·       Ikebana berkembang bersamaan dengan perkembangan agama Buddha di Jepang di abad ke-6.
·       Ada penelitian yang mengatakan bahwa Ikebana berasal dari tradisi animisme orang zaman kuno yang menyusun kembali tanaman yang sudah dipetik dari alam sesuai dengan keinginannya.
·       Di zaman kuno, manusia merasakan keanehan yang terdapat pada tanaman dan menganggapnya sebagai suatu misteri.
·       Berbeda dengan binatang yang langsung mati setelah diburu, bunga atau bagian tanaman yang sudah dipetik dari alam bila diperlakukan dengan benar tetap mempertahankan kesegaran sama seperti sewaktu masih berada di alam.
·       Manusia yang senang melihat "keanehan" yang terjadi kemudian memasukkan bunga atau bagian tanaman yang sudah dipotong ke dalam vas bunga.
·       Manusia zaman kuno lalu merasa puas karena menganggap dirinya sudah berhasil mengendalikan peristiwa alam yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan oleh manusia.
·       Ketakjuban manusia terhadap tumbuhan yang dianggap mempunyai kekuatan aneh juga berkaitan dengan pemujaan tanaman yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun (evergreen).
Sejarah Seni Merangkai Bunga (生け花・華道の歴史)
Zaman Heian
·       Menurut literatur klasik seperti Makura no sōshi yang bercerita tentang adat istiadat Jepang, tradisi mengagumi bunga dengan cara memotong tangkai dari sekuntum bunga sudah dimulai sejak zaman ini.
·       Pada mulanya, bunga diletakkan di dalam wadah yang sudah ada sebelumnya dan kemudian baru dibuatkan wadah khusus untuk vas bunga.
Zaman Muromachi
·       Ikebana dalam bentuk seperti sekarang ini baru dimulai para biksu di kuil Chōhōji Kyoto pada pertengahan zaman ini.
·       Para biksu kuil Chōhōji secara turun temurun tinggal di kamar () di pinggir kolam (ike), sehingga aliran baru Ikebana yang dimulainya disebut aliran Ikenobō
            Zaman Edo
·       Di pertengahan zaman Edo, berbagai kepala aliran (Iemoto) dan guru besar kepala (Sōke) menciptakan seni merangkai bunga gaya Tachibana atau Rikka yang menjadi mapan pada masa itu.
·       Di pertengahan zaman Edo hingga akhir zaman Edo, Ikebana yang dulunya hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan atau kaum samurai secara berangsur-angsur mulai disenangi rakyat kecil.
·      Pada zaman itu, Ikebana gaya Shōka (seika) menjadi populer di kalangan rakyat.
            Gaya Seni Merangkai Bunga (生け花・華道のスタイル)
            りっか 立花 たちばな;
            adalah ikebana gaya tradisional yang banyak dipergunakan untuk perayaan keagamaan.
·       Gaya ini menampilkan keindahan landscape tanaman.
·       Gaya ini berkembang sekitar awal abad 16.
            Ada 7 keutamaan dalam rangkaian gaya Rikka, yaitu :
Ø  shin,
Ø  shin-kakushi,
Ø  soe,
Ø  soe-uke,
Ø  mikoshi,
Ø  nagashi, dan
Ø  maeoki
            Ada 2 jenis gaya Rikka, yaitu :
·       Rikka Shofutai
·       Rikka Shinputai
            Rikka Shofutai
·       is the most formal style of Ikebana and has a distinctive character, which expresses the beauty of natural landscape.
·       This classical type of Rikka follows strict rules and uses special techniques such as wiring.
·       It consists of nine main stems or parts applying different characters, length, angles, and directions of materials to construct a harmonious, scenic natural landscape.
     These nine main stems are :
·       Shin, Shoshin, Soe, Uke, Nagashi, Mikoshi, Hikae, Do, Maeoki.
·       These are also known as yakueda.
·       Each yakueda has a particular function and point of departure from an imagined vertical line running through the center of the arrangement. This point of departure is called de.
·       Each yakueda also has a particular insertion position on the kenzan (pin holder).
Rikka Shinputai
·       was introduced by the current Head Master in 1999.
·       This modern Rikka style allows more of the arranger’s expression, thoughts and creativity because it is released from the rigid rules and form seen in Shofutai. 
·       For example, Rikka Shimputai does not have fixed points of departure.
·       Instead of having nine main stems seen as in Shofutai, two contrasting main parts construct Rikka Shimputai, these are known as Shu and Yo.
·       Usually two or three sets of Shu and Yo with ashirai are used in a single arrangement.
·       The important factors to consider are contrasting materials, colour, quantity and texture of the materials.

            しょうか 生花 せいか
adalah rangkaian ikebana yang tidak terlalu formal tapi masih tradisional.
·       Gaya ini difokuskan pada bentuk asli tumbuhan.
·       Ada 3 unsur utama dalam gaya Shoka yaitu : shin, soe, dan tai.
·       Shoka style expresses the feeling of life, growing energy and the natural beauty of the materials.
·       To achieve this it is important that the arranger understands how the plants grow in nature: the natural environment, characteristics and habitat.
·       Each plant species has its own particular characteristics known as "Shussho". 
·       Shussho is considered to be different from the nature of plants. 
·       This nature is something that all plants and flowers share, for example, "growing towards the sun".
Ada 2 jenis gaya Shoka, yaitu :
·       Shoka Shofutai
·       Shoka Shinputai
Shoka Shofutai
·       Shoka Shofutai consists of three main parts or Yakueda called Shin, Soe and Tai.
·       These yakueda symbolise the cosmos representing heaven, earth and human beings (Ten-Chi-Jin). 
·       Shoka Shofutai should bring out the Shussho according to the materials used and create an image of ideal beauty.
                Shoka Shinputai
·       Shoka Shimputai, is more adapted for our modern life style.
·       Shimputai literally means "new wind style".
·       It is similar in concept to Rikka Shimputai where the arranger can be more expressive because of the release from rigid set of rules and form seen in Shofutai.
·       For example, instead of having three main stems seen as in Shofutai, two contrasting main parts construct Shoka Shimputai.
·       These are known as Shu and Yo. Usually an additional stem called ashirai is used to complete an arrangement.
·       The important factors to consider are contrasting colour, quantity and texture of the materials.
            じゆうか 自由化 “freestyle”
·       rangkaian Ikebana bersifat bebas dimana rangkaiannya berdasarkan kreativitas serta imaginasi.
·       Gaya ini berkembang setelah perang dunia ke-2.
·       Dalam rangkaian ini kita dapat mempergunakan kawat, logam dan batu secara menonjol.
·                  Freestyle seeks creative beauty and it is left entirely up to the arranger what to express and how to express it.
·       It is also entirely up to the arranger what he/she thinks beautiful and what materials to use.
Free style can be divided into two types:
·       The first is naturalistic which expresses but does not recreate, nature.
·       The other is abstract, more design-like.
            Peralatan dalam Seni Merangkai Bunga (生け花・華道の道具)
            Dalam Ikebana memerlukan beberapa peralatan utama dan tambahan.
Peralatan utama yang diperlukan adalah:
·       Iremono (Container/Vase) : Wadah untuk meletakkan bunga, yg terdiri dari jenis bahan keramik, kaca, atau bambu.
·       Kenzan
·       Hasami
            juga memerlukan beberapa peralatan tambahan, seperti:
· &nbrp;     kawat dari berbagai ukuran (ketebalan kawat),
·       Floral tape (warna hijau dan coklat),
·       selotip.
·       juga semacam pipet besar untuk mengambil air yang lama di vas ketika kita hendak mengganti airnya,
·       batu-batuan kecil juga bisa dipergunakan bila kita mempergunakan vas/wadah/suiban tinggi.
            Aliran Seni Merangkai Bunga (生け花・華道の流派)
            Pada bulan Maret 2005 tercatat 392 aliran Ikebana yang masuk ke dalam daftar Asosiasi Seni Ikebana Jepang.
            Ada banyak aliran Ikebana di Jepang yang terkenal, antara lain:
·       Chiko, Ichiyo,
·       Ikenobo, Koryu, Kozan,
·       Mishoryu, Ohara, Ryusei-Ha,
·       Saga Goryu, Shinpa Seizan,
·       Shofu Kadokai, Sogetsu, dll.
            Tapi hanya ada 7 aliran saja yang dikenal terdaftar di The Japan Foundation, yaitu:
·       Ikenobo,
·       Koryu,
·       Ohara,
·       Mishoryu,
·       Sogetsu
·       Ichiyo,
·       Shofu Kadokai.
Ikenobo
·       Aliran Ikenobo diakui adalah salah satu aliran tertua dari Ikebana yang berkembang di Kyoto.
·       Berhubung ikebono adalah aliran yang umurnya paling tua, maka beberapa pendapat mengatakan ikebono adalah asal mula ikebana
·       Penamaan Ikenobo diambil dari adanya pondokan kecil (bo) di dekat kolam (ike) yang berada di Vihara.
·       Mungkin arti bebasnya adalah biksu yang merangkai bunga di dekat kolam.
Sampai sekarang Vihara maupun kolamnya masih ada di Kyoto.
            Koryu
·       Ikebana ini termasuk aliran yang tertua setelah ikenobo.
·       Pelajaran koryu terdiri dari lima tingkatan.
·       Keistimewaannya, ikebana koryu dapat dirangkai memakai bunga dalam jumlah banyak.
            Ohara
·       Aliran ini didirikan pada tahun 1895 oleh Unshin Ohara.
·  $3B     Ohara mengenal empat pilar dalam merangkai bunga serta vas berair yang mewadahinya, yaitu hana-isho, moribana, heika, serta hanamai.
Misho-Ryu
·       Ippo Mishohai adalah pencetus berdirinya ikebana misho-ryu.
·       Sejak diciptakan pada tahun 1807, model pertama rangkaian bunga ini adalah kakubana yang tradisional.
·       Selanjutnya pada tahun 1930, model shinka tercipta.
Sogetsu
·       Prinsip aliran ini adalah mengikuti hidup gaya kontemporer.
·       Daya tarik kehidupan beragam tanaman serta bunga yang berwarna-warni merupakan alat meraih nuansa kehidupan.
·       Sekaligus berguna sebagai cara melestarikan kebebasan berekspresi.
·       Sofu Teshigara pertama kali membuka sekolah ikebana sogetsu pada tahun 1927.
Ichiyo
·       Ada enam gaya dasar dari aliran yang muncul pada tahun 1937.
·       Gaya itu tergantung pada sifat tanaman, seperti gaya tegak, condong, pendek, bergantung, gaya empat arah.
                        Shofukadokai           
·      Filosofi aliran yang dimulai Shofu Ryu pada 1917 adalah melimpahkan perasaan lewat tanaman. Pada perkembangannya, limpahan perasaan tadi dipadukan dengan ide lain serta meningkatkan rasa seni lewat tanaman.

By: Nadia Sensei
Seni Merangkai Bunga Jepang (生け花・華道)
Seni Merangkai Bunga Jepang (生け花・華道) ditulis Oleh Sekedar Wawasan pada 2012-03-03T23:33:00+07:00 dengan rating 4 oleh 95 voters on Sekedar Wawasan.

0 comments "Seni Merangkai Bunga Jepang (生け花・華道)", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik dan bijak, tidak mengandung unsur Spam, Sara, Pelecehan.

Komentar yang melanggar ketentuan akan dihapus! Sekian Terima Kasih.