Seni Kaligrafi Jepang 書道(しょどう)

Ditulis oleh: -
l  用語(ようご)
l  歴史(れきし)
l  用具(ようぐ)
l  書体(しょたい)
l  規則(きそく)と注意(ちゅうい)
l  書道例(しょどうれい)
Penggunaan Istilah Seni Kaligrafi Jepang (書道の用語)

書道 “the way of writing” “the way of brush”
·       Shodo adalah salah satu bentuk seni yang telah dipelajari selama lebih dari 3000 tahun yang lalu.
·       Pengetahuan akan shodo adalah salah satu langkah penting dalam memahami budaya Jepang.
·       Shodo bukan hanya sebuah latihan menulis yang baik, tetapi lebih merupakan awal mula dari bentuk seni oriental.
·       Shodo adalah sebuah kombinasi antara skill dan imajinasi seseorang yang telah belajar secara intensif penggunaan kombinasi-kombinasi garis-garis.
·       Shodo berupaya untuk membawa suatu kata ke dalam kehidupan, dan memberikannya anugerah dalam bentuk karakter.
·       Gaya kaligrafi Jepang sangat individualistik, berbeda dari satu orang ke orang yang lain.
·       Shodo menghadirkan suatu masalah bagi orang Barat yang berusaha untuk memahami nya, dimana suatu hasil karya shodo bisa di selesaikan hanya dalam hitungan detik.
·       Bagi seorang yang tidak memahami shodo, mereka tidak akan bisa menghargai seberapa besar tingkat kesulitan yang ada dalam suatu karya seni kaligrafi.
·       Yang perlu diingat bahwa, karakter-karakter yang ditulis pada sebuah karya shodo hanya boleh ditulis dalam satu kali coretan.
·       Tidak boleh ada pengulangan, penambahan atau finishing pada suatu karya shodo.
Sejarah Seni Kaligrafi Jepang (書道の歴史)
·       Sejarah Shodo dimulai dari kebudayaan Cina dan penciptaan sistem tulisan Cina itu sendiri kira-kira sekitar 4.500 tahun yang lalu.
· Shodo telah dikembangkan dalam waktu yang sangat lama pada saat dibawa ke Jepang, sekitar abad ke 6 bersamaan dengan awal mulanya sistem menulis Cina (Kanji) masuk ke Jepang.
·       Di masa Heian, orang Jepang sudah memulai menunjukkan pencapaian yang cukup luar biasa di dalam bentuk seni yang baru “Three Great Brushes” (atau sanpitsu) oleh pendeta Buddha, Kuukai (774 - 835), Kaisar Saga (786 - 842) dan petugas kekaisaran Tachibana no Hayanari (778 - 842) telah mencapai pendewaan gaya kaligrafi yang kemudian menjadi popular dari master Cina T’an, Yan Zhenqing (709 - 785).
                        Ada 5 script dasar di dalam Shodo yang muncul pada awal abad 4:
Ø  tensho (seal style),
Ø  reisho (clerical style),
Ø  kaisho (block style),
Ø  gyosho (semi-cursive style),
Ø  sosho (cursive stye, atau di sebut “tulisan rumput”).
·                  Sebagai tambahan, orang Jepang telah mengembangkan karakter Kana sepanjang abad ke 8, karakter-karakter yang melambangkan bunyi ini bertolak belakang dengan karakter yang dipakai sebagai ideographic (Kanji).
·      Tiga jenis Kana yang telah dikembangkan, yaitu manyogana, hiragana dan katakana.
·      Manyogana adalah karakter Cina tertentu (Kanji) yang digunakan secara phonetik untuk melambangkan syllable Jepang, dan diberi nama setelah muncul dalam Manyoshu di abad ke 8.
·      Di saat koleksi puisi dalam Manyoshu dikompilasi, orang Jepang belum memiliki sistem tulisan mereka sendiri.
·      Sebagian puisi Jepang ditulis dalam karakter-karakter Cina yang dipakai secara phonetic, dan yang lainnya karakter-karakter Cina terkadang digunakan secara phonetic dan secara ideographic.
·      Oleh karena itu, dengan penggunaan penyederhanaan yang drastis, muncullah hiragana dan katakana.
·      Dan di tangan para bangsawan Jepang wanita, hiragana dikembangkan ke dalam script yang indah yang menjadi gaya kaligrafi khas Jepang (shodo).
Perlengkapan  Seni Kaligrafi Jepang
用具(ようぐ)
Ø  筆(ふで)
Ø  硯(すずり)
Ø  墨(すみ)
Ø  半紙(はんし)
Ø  下敷き(したじき)
Ø  文鎮(ぶんちん)
Ø  水差(みずさし)
            筆(ふで)
·       “Brush” : Kuas
·       Tangkai/Gagang kuas pada umumnya terbuat dari bambu atau kayu.
·       Bulu kuas terbuat dari bulu/rambut hewan, seperti kuda, musang/cerpelai, kambing, domba, tupai, dll.
Ada 2 jenis kuas:
·       Kuas yang terbuat dari bulu/rambut kuda, atau musang/cerpelai, biasanya berwarna kecoklatan dan bersifat lebih kaku.
·       Kuas yang terbuat dari bulu/rambut domba, kambing atau tupai, biasanya berwarna putih dan bersifat lebih hal
硯(すずり)
·       “Ink stone”
·       Terbuat dari batu atau keramik.
·       Pada umumnya berbentuk kotak dengan ukuran 8cmx14cm.
·       Fungsi sebagai wadah untuk meletakkan tinta.
墨(すみ)
·       “Ink stick”
·       Terbuat dari batu jelaga hitam (arang) yang dibakar dengan minyak, dan dicampur dengan lem khusus, lalu dikeringkan menjadi batangan
Cara Penggunaan:
·       Sumi diusap dengan lembut pada permukaan suzuri, dimana sebelumnya telah ditambahkan beberapa tetes air diatasnya.
·       Ketika air berubah menjadi tebal dan hitam, tinta siap digunakan untuk menulis
半紙(はんし)
·       “Shodo Paper”
·       Terbuat dari beras, sehingga disebut juga “rice paper”.
·       Salah satu jenis kertas washi, yang sifatnya lebih tipis.
·       Ukuran 24cmx33cm.
下敷き(したじき)
·       Desk Pads”
·       Sejenis kain tebal dengan permukaan yang halus dan lembut.
·       Pada umumnya berwarna hitam.
Fungsi :
·       Sebagai alas dari hanshi.
·       Untuk menyerap cairan tinta yang tembus dari hanshi.
·       Untuk melindungi permukaan meja.
                        文鎮(ぶんちん)
·                   “Paper Weight”
·       Terbuat dari besi logam
·       Pada umumnya berbentuk balok dengan ukuran panjang.
·       Diletakkan dipinggir atas hanshin.
·       Fungsi untuk menahan hanshin pada saat menulis.
水差(みずさし)
·       “Water Container”
·       Sejenis teko ukuran kecil.
·       Fungsi sebagai wadah untuk menyimpan air yang digunakan untuk menuangkan air ke suzuri
Jenis Coretan  Seni Kaligrafi Jepang (書道の書体)
l  楷書(かいしょ)
l  行書(ぎょうしょ)
l  草書(そうしょ)
l  隷書(れいしょ)
l  篆書(てんしょ)
Aturan & Hal yang harus diperhatikan dalam Seni Kaligrafi Jepang (書道の規則と注意)
規則(きそく)
·       The characters must be written correctly.
·       The characters must be legible.
·       The characters must be concise.
·       The characters must fit their context.
·       The characters must be aesthetically pleasing.
The characters must be written correctly.
·       Harus ditulis dengan urutan (kakijun) yang benar.
·       Harus memperhatikan tomeru, harau, dan haneru
The characters must be legible.
·       Harus dapat dibaca.
·       Mudah dibaca bagi orang yang mengenal jenis tulisan tertentu.
The characters must be concise.
·       Karakter yang dibuat harus singkat / ringkas dan tegas.
The characters must fit their context.
·       Setiap akan membuat sebuah karakter, harus tahu makna / arti yang terkandung dari karakter tersebut.
The characters must be aesthetically pleasing.
·       Bila karakter yang dibuat telah memenuhi ke-4 aturan di atas, maka otomatis hasil dari karakter yang dibuat menjadi indah dipandang.
            注意(ちゅうい)
l  右手
l  筆の握り方
l  インク:重(おも)・軽(かる)
l  線(せん):厚(あつ)・薄(うす)
l  均衡(きんこう)
l  「氷」の書道
書道(しょどう)
·       Hampir tidak ada contoh seorang pun yang meskipun dia adalah jenius yang bisa menciptakan karya seni yang luar biasa tanpa latihan dengan menggunakan referensi ke tradisi zaman dulu.
·       Agar dapat menguasai aturan-aturan nya, seseorang harus belajar dan menguasai teknik-teknik dan mengikuti nilai-nilai moral para guru masa lalu.
·       “take a deep breath and reach out for the one line.”
·       “from emptiness bring it down to the paper without hesitation.”
·       “concentrate your whole being on writing.”
·       “draw the line and let it go back to the empty space.”
·       “on the white paper the one line conceals emptiness.”
·       “the way this happens cannot be put in words.”
·       “it can only be seen with the heart. “

By: Nadia Sensei 
Seni Kaligrafi Jepang  書道(しょどう)
Seni Kaligrafi Jepang 書道(しょどう) ditulis Oleh Sekedar Wawasan pada 2012-03-03T23:40:00+07:00 dengan rating 4 oleh 95 voters on Sekedar Wawasan.

0 comments "Seni Kaligrafi Jepang 書道(しょどう)", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik dan bijak, tidak mengandung unsur Spam, Sara, Pelecehan.

Komentar yang melanggar ketentuan akan dihapus! Sekian Terima Kasih.