WABI(侘(わび)しいわぶ
• Wabi berasal dari kata wabu
• Wabu berarti emosi yang lahir dari kekurangan harta dan keadaan yang tidak diinginkan.
• Wabishii: kemelaratan dan kesengsaraan
• Konsep Wabi banyak terdapat dalam karya sastra puisi atau pantun seperti waka, renga, haikai, dan noraku.
• Konsep Wabi sering dapat dilihat dalam upacara minum teh chanoyu melalui gerakan dan ungkapan chanoyu, sehingga muncul istilah wabicha.
• Sabi berasal dari kata sabu dan sabishii
• Sabu berarti emosi yang lahir dari rasa tenang dan sepi (sabishii).
SABI(寂(さび)しいさぶ
• Sabishii: perasaan kesepian
• Sabu berarti emosi yang lahir dari rasa tenang dan sepi (sabishii).
• Sabi menunjukkan keindahan dalam dimensi waktu.
• Konsep Sabi adalah ketenangan yang ingin dicapai oleh orang yang sudah meninggalkan kehidupan dan hal-hal keduniawian.
• Konsep Sabi banyak terdapat dalam karya sastra puisi atau pantun seperti waka, renga, haikai, dan nohgakusho.
• Contoh waka yang mengandung Sabi yang ditulis oleh Fujiwara Teika
見渡せば
花も紅葉も
なかり
けり裏の
ともやうき
夕暮れ
Sejauh mata memandang
Tak kelihatan bunga maupun momiji
Hanya sebuah gubuk di pantai
Pada waktu senja di musim gugur
• Konsep Sabi makin berkembang sejak dipopulerkan oleh Matsuo Basho dalam puisi haikai.
• Setelah haikai berkurang, konsep Sabi masih dapat dilihat dalam upacara minum teh chanoyu
Karakteristik Estetika Wabi Sabi;
Fukinsei Yuugen Shibui/shibumi
Datsuzoku Kanso
Seijaku Shizen
ü FUKINSEI(不均整)ふきんせい
· Fukinsei : asimetris, ketidakteraturan
· Merupakan prinsip utama dalam menciptakan karya seni untuk menampilkan kesan dinamis.
Falsafah fukinsei:
· membuang nafsu duniawi kehidupan bukan saja berorientasi pada kesempurnaan
· suatu kesempurnaan yang sempurna adalah sesuatu yang tidak sempurna atau sebaliknya .
ü KANSO(簡素)かんそ
· Kanso : sederhana
· Bentuk yang sederhana adalah bentuk yang tidak banyak variasi.
Kesederhanaan yang bernilai tinggi:
sesuatu yang dapat mencerminkan dan mewakili sifat benda secara utuh, yang diekspresikan melalui garis, warna atau unsur-unsur lainnya.
ü SHIZEN(自然)しぜん
· Shizen : alami, wajar
· Bukan naif dan bukan artificial.
· Tanpa pamrih, tidak diawali dengan pemikiran dan tujuan tertentu.
· Merupakan membiarkan sesuatu yang sudah ada yang terjadi secara wajar dan apa adanya tanpa mencampurinya.
ü YUUGEN(幽玄)ゆうげん
· Yuugen: keindahan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, tetapi hanya dapat dirasakan.
· Makna Yuugen untuk menumbuhkan konsentrasi dan menciptakan suasana hening dan cerah.
· Kesan atau makna yang ditangkap oleh manusia terhadap keadaan alam yang ada diluar penalarannya, misalnya suasana taman yang indah serasa memberikan kesan seperti berada di dalam surga.
ü DATSUZOKU(脱俗)だつぞく
· Datsuzoku: kebebasan yang tidak terikat.
· Suatu kebebasan yang tidak terikat pada pola-pola, patokan, rumus, kebiasaan, dan sebagainya.
· Rumusan atau peraturan akan menjadikan penghalang aktivitas dan kreativitas.
· Kreativitas akan muncul jika manusia mampu melepaskan diri dari patokan.
· Dasar untuk memperoleh kebebasan manusia dalam berimajinasi dan berkreasi dalam menuangkan ide-ide.
ü SEIJAKU(静寂)せいじゃく
· Seijaku: hening, tenang
· Suatu ketenangan yang bersifat dinamis, dimana ketenangan itu diekspresikan dalam keadaan yang diam tetapi mempunyai bentuk yang bergerak.
Tenang dapat digambarkan dengan:
· aliran air yang tidak beriak,
· langit yang tidak berawan.
ü SHIBUI/SHIBUMI(渋い・渋味) しぶい・しぶみ
· Merupakan lawan kata dari Iki.
· Disebut “non-Iki”
· Artinya:
“unrefined, gigantic, coarse, childish, colorful, self-conscious, permanent, loud, superficial, vulgar, snobbish, boorish, etc.”By: Nadia Sensei
KONSEP DASAR PEMAHAMAN ESTETIKA WABI SABI ditulis Oleh Sekedar Wawasan pada 2012-03-03T18:56:00+07:00 dengan rating
on Sekedar Wawasan.
0 comments "KONSEP DASAR PEMAHAMAN ESTETIKA WABI SABI", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik dan bijak, tidak mengandung unsur Spam, Sara, Pelecehan.
Komentar yang melanggar ketentuan akan dihapus! Sekian Terima Kasih.