Novi Wulandari dari Lamongan Peraih Peraih Nilai UN Tertinggi 2012 No 2 di Indonesia - Status sosial tak bisa menghalangi siapapun untuk berprestasi, khususnya di bidang akademik. Itu berhasil ditorehkan Novi Wulandari. Meski berada pada kondisi ekonomi keluarga yang minim, karena menjadi anak seorang pembantu rumah tangga, prestasi akademik Novi lebih dari anak-anak lain yang hidupnya serba berkecukupan dan melimpah. Novi meraih nilai ujian nasional ( NUN) tertinggi ke-2 Se Indonesia.
Baca Juga Artikel Lainnya tentang Siswa SMA dan SMK Peraih Nilai UN Tertinggi 2012 di Indonesia.
Novi Wulandari, siswi SMAN 2 Lamongan ditetapkan sebagai peraih NUN tertinggi ke dua se Indonesia untuk Program IPA. Sementara di tingkat Jawa Timur, nilai rata-rata UN Novi yang mencapai 58,50, adalah yang terbaik. Sekolahnya tempat belajar, SMAN 2 Lamongan bahkan ditetapkan sebagai SMA dengan nilai rata-rata terbaik se Indonesia dengan nilai rata-rata 9,19.
Novi yang dikenal pendiam oleh teman-temannya itu memang sudah menunjukkan keenceran otaknya. Di kelas 1 dan 2, dia selalau meraih rangking pertama di kelasnya. Namun prestasi rapornya sempat turun di kelas 3 menjadi rangking ke-5. Saat ditanya penyebabnya, dengan berkaca-kaca, Novi menjelaskan dia merasa terbebani dengan masa depannya setelah lulus nanti. Dia takut tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi karena ketiadaan biaya.
Maklum saja, anak kedua dari dua bersaudara pasangan Rapi Setiawati dan Mohammad Mustakim ini, memang berasal dari keluarga tidak mampu. Ayahnya hanya karyawan sebuah toko di Pasar Lamongan. Sementara ibunya hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga paruh waktu. Karena itulah, dia sempat ragu dengan masa depannya.
Meski demikian, kondisi keluarganya itu memberi motivasi tersendiri menjelang pelaksanaan UN kemarin. Dia berharap, jika dalam UN dia bisa berprestasi tingkat nasional, dara kelahiran 18 Oktober 1993 ini bisa mendapat secercah harapan.
“Sejak awal sebeleum pelaksanaan UN, saya memang berkeinginan harus bisa berprestasi nasional. Selain untuk membanggakan orang tua, saya juga mendengar akan ada bantuan untuk siswa yang berprestasi nasional. Apalagi ayah saya juga dalam kondisi sakit,“ ujarnya.
Karena itulah, lanjut dia, begitu mengetahui informasi dari kepala sekolahnya, Khusnan MZ, bahwa NUN dia terbaik di Jatim dan kedua tingkat nasional, dia langsung sujud syukur dan memeluk kedua orang tuanya. “Saya sendiri tidak pernah punya firasat akan meraih prestasi ini,“ kata dia.
Novi menuturkan, dia tidak mengikuti bimbingan belajar dan tidak punya metode khusus dalam belajar. Bahkan dia belajar jika hanya sedang mood saja. Namun dia lebih sering belajar sekitar jam 1 dini hari selepas Sholat Malam dan baru selesai belajar menjelang saatnya Sholat Shubuh.
Siswi yang berkeinginan bisa diterima di Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut mengaku menyukai mata pelajaran fisika. Sehingga dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan, dia memilih jurusan Geofisika dan Statistika di UGM. Namun jika tak lolos jalur undangan, dia akan menempuh jalur regular di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), juga jurusan Fisika.
Khusnan menyebutkan, selain Novi, ada tiga siswa SMAN 2 Lamongan lainnya yang berpretasi dalam UN kali ini. Yakni Anggi Arsandi Apriliyanto dari Program IPA dengan NUN 58,45 meraih peringkat ke-7 secara nasional. Anggi di tingkat Jatim emnduduki peringkat kedua setelah Novi. Sedangkan Sri Rahayu, juga dari Program IPA dengan NUN 58,20 menduduki peringkat ke 17 secara nasional.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Agus Suyanto menyatakan tentu akan ada bantuan untuk siswa yang berprestasi dari pemerintah daerah. Terlebih apabila jika siswa itu benar-benar dari keluarga tidak mampu. Namun dia berharap pemerintah pusat juga membuat kebijakan khusus untuk beasiswa bidik misi yang diperuntukkan bagi mereka yang tidak mampu. Karena program ini mensyaratkan ketentuan yang sangat ketat. “Seharusnya ada kebijakan khusus untuk yang berprestasi dan tidak mampu seperti Novi ini, “ kata dia.
Selain Novi, siswi SMKN 1 Lamongan Program Akuntansi, Nur Uthfi Khumairo, ditetapkan sebagai peringkat ketiga nasional. Di tingkat Jawa Timur, dengan NUN 38,53, dia berada di peringkat kedua. Nur Uthfi ini juga berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ayahnya, Jabar, hanya seorang juru parkir di ruko Kaliotik. Dan ibunya, Anis, hanya ibu rumah tangga biasa.
Prestasi siswa SMA Lamongan dalam UN tahun ini sangat membanggakan. Untuk Program Bahasa meraih peringkat Kedua di Jatim dengan nilai rata-rata 8,16. Kemudian dengan nilai rata-rata 8,60, Program IPA juga menduduki peringkat kedua di Jatim. Untuk Program IPS meraih peringkat keempat Jatim dengan nilai rata-rata 8,36. Dan untuk semua program dengan nilai rata-rata berada di peringkat ke empat Jatim. Sementara SMAN 1 Lamongan dengan nilai 9,09 menduduki peringkat ke tiga di Jatim. Sedangkan peringkat ke dua diduduki SMAN 1 Bojonegoro dengan nilai 9,10.
Sumber
Baca Juga Artikel Lainnya tentang Siswa SMA dan SMK Peraih Nilai UN Tertinggi 2012 di Indonesia.
Novi Wulandari, siswi SMAN 2 Lamongan ditetapkan sebagai peraih NUN tertinggi ke dua se Indonesia untuk Program IPA. Sementara di tingkat Jawa Timur, nilai rata-rata UN Novi yang mencapai 58,50, adalah yang terbaik. Sekolahnya tempat belajar, SMAN 2 Lamongan bahkan ditetapkan sebagai SMA dengan nilai rata-rata terbaik se Indonesia dengan nilai rata-rata 9,19.
Novi yang dikenal pendiam oleh teman-temannya itu memang sudah menunjukkan keenceran otaknya. Di kelas 1 dan 2, dia selalau meraih rangking pertama di kelasnya. Namun prestasi rapornya sempat turun di kelas 3 menjadi rangking ke-5. Saat ditanya penyebabnya, dengan berkaca-kaca, Novi menjelaskan dia merasa terbebani dengan masa depannya setelah lulus nanti. Dia takut tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi karena ketiadaan biaya.
Maklum saja, anak kedua dari dua bersaudara pasangan Rapi Setiawati dan Mohammad Mustakim ini, memang berasal dari keluarga tidak mampu. Ayahnya hanya karyawan sebuah toko di Pasar Lamongan. Sementara ibunya hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga paruh waktu. Karena itulah, dia sempat ragu dengan masa depannya.
Meski demikian, kondisi keluarganya itu memberi motivasi tersendiri menjelang pelaksanaan UN kemarin. Dia berharap, jika dalam UN dia bisa berprestasi tingkat nasional, dara kelahiran 18 Oktober 1993 ini bisa mendapat secercah harapan.
“Sejak awal sebeleum pelaksanaan UN, saya memang berkeinginan harus bisa berprestasi nasional. Selain untuk membanggakan orang tua, saya juga mendengar akan ada bantuan untuk siswa yang berprestasi nasional. Apalagi ayah saya juga dalam kondisi sakit,“ ujarnya.
Karena itulah, lanjut dia, begitu mengetahui informasi dari kepala sekolahnya, Khusnan MZ, bahwa NUN dia terbaik di Jatim dan kedua tingkat nasional, dia langsung sujud syukur dan memeluk kedua orang tuanya. “Saya sendiri tidak pernah punya firasat akan meraih prestasi ini,“ kata dia.
Novi menuturkan, dia tidak mengikuti bimbingan belajar dan tidak punya metode khusus dalam belajar. Bahkan dia belajar jika hanya sedang mood saja. Namun dia lebih sering belajar sekitar jam 1 dini hari selepas Sholat Malam dan baru selesai belajar menjelang saatnya Sholat Shubuh.
Siswi yang berkeinginan bisa diterima di Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut mengaku menyukai mata pelajaran fisika. Sehingga dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan, dia memilih jurusan Geofisika dan Statistika di UGM. Namun jika tak lolos jalur undangan, dia akan menempuh jalur regular di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), juga jurusan Fisika.
Khusnan menyebutkan, selain Novi, ada tiga siswa SMAN 2 Lamongan lainnya yang berpretasi dalam UN kali ini. Yakni Anggi Arsandi Apriliyanto dari Program IPA dengan NUN 58,45 meraih peringkat ke-7 secara nasional. Anggi di tingkat Jatim emnduduki peringkat kedua setelah Novi. Sedangkan Sri Rahayu, juga dari Program IPA dengan NUN 58,20 menduduki peringkat ke 17 secara nasional.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Agus Suyanto menyatakan tentu akan ada bantuan untuk siswa yang berprestasi dari pemerintah daerah. Terlebih apabila jika siswa itu benar-benar dari keluarga tidak mampu. Namun dia berharap pemerintah pusat juga membuat kebijakan khusus untuk beasiswa bidik misi yang diperuntukkan bagi mereka yang tidak mampu. Karena program ini mensyaratkan ketentuan yang sangat ketat. “Seharusnya ada kebijakan khusus untuk yang berprestasi dan tidak mampu seperti Novi ini, “ kata dia.
Selain Novi, siswi SMKN 1 Lamongan Program Akuntansi, Nur Uthfi Khumairo, ditetapkan sebagai peringkat ketiga nasional. Di tingkat Jawa Timur, dengan NUN 38,53, dia berada di peringkat kedua. Nur Uthfi ini juga berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ayahnya, Jabar, hanya seorang juru parkir di ruko Kaliotik. Dan ibunya, Anis, hanya ibu rumah tangga biasa.
Prestasi siswa SMA Lamongan dalam UN tahun ini sangat membanggakan. Untuk Program Bahasa meraih peringkat Kedua di Jatim dengan nilai rata-rata 8,16. Kemudian dengan nilai rata-rata 8,60, Program IPA juga menduduki peringkat kedua di Jatim. Untuk Program IPS meraih peringkat keempat Jatim dengan nilai rata-rata 8,36. Dan untuk semua program dengan nilai rata-rata berada di peringkat ke empat Jatim. Sementara SMAN 1 Lamongan dengan nilai 9,09 menduduki peringkat ke tiga di Jatim. Sedangkan peringkat ke dua diduduki SMAN 1 Bojonegoro dengan nilai 9,10.
Sumber
Novi Wulandari dari Lamongan Peraih Peraih Nilai UN Tertinggi 2012 No 2 di Indonesia ditulis Oleh Sekedar Wawasan pada 2012-05-29T17:06:00+07:00 dengan rating
on Sekedar Wawasan.
0 comments "Novi Wulandari dari Lamongan Peraih Peraih Nilai UN Tertinggi 2012 No 2 di Indonesia", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik dan bijak, tidak mengandung unsur Spam, Sara, Pelecehan.
Komentar yang melanggar ketentuan akan dihapus! Sekian Terima Kasih.