Sejarah Bangsa Mongol Pada Abad Pertengahan

Ditulis oleh: -
Salah satu bangsa di wilayah Mongolia disebut bangsa Mongol. Bangsa dari pedalaman Siberia ini menyebut diri mereka “putra serigala berbulu hijau”. Mereka adalah penganut dari berbagai kepercayaan yang mirip dengan kepercayaan bangsa Indian di Amerika Utara. Bangsa ini berasal dari seorang tokoh terkemuka setempat yang bernama Alanja Khan. Ia memiliki dua orang putra, Tatar dan Mongol. Masing-masing keturunannya kemudian berkembang menjadi bangsa Mongol dan Tatar. Pada abad ke 13 kedua bangsa ini berselisih dan terlibat peperangan yang berakhir dengan kemenangan bangsa Mongol. Setelah menjadi bangsa besar dengan menggabungkan suku-suku yang ada , Mongol mulai melebarkan wilayahnya dengan menaklukan daerah lain.
Kekaisaran Mongolia dipimpin oleh Khagan (Khan Agung keturunan Jenghis Khan) secara turun-temurun. Kekaisaran Mongolia pada dasarnya terbagi menjadi empat bagian yaitu; Dinasti Yuan (Tiongkok), Ilkhanate (Persia), Chagatai Khanate (Asia Tengah), dan Golden Horde (Rusia). Semua wilayah pembagian itu dipimpin oleh keturunan Jenghis Khan.

Menurut ahli sejarah barat R.J. Rummel, diperkirakan sekitar 30 juta orang terbunuh dibawah pemerintahan Kekaisaran Mongolia
kisah sang pendiri bangsa mongol

Genghis Khan. Nama aslinya adalah Temudgin, dilahirkan pada tahun 1162. Ia merupakan seorang anak kepala suku. suatu hari ayahnya di bunuh oleh musuhnya dari suku lain dan Temudgin di jadikan tawanan. setelah dewasa Temudgin berhasil melarikan diri berkat bantuan dari orang-orang yang masih setia pada ayahnya dan ia memulai pengelanaannya. dalam kurun waktu singkat ia berhasil mengumpulkan kekuatan dan ia menjadikan klan-nya sebagai klan terbesar dan terkuat di Mongol. maka Temudgin di beri gelar Genghis Khan(Khan dari segala-galanya)

Temudgin sering di bantu oleh saudaranya yang bernama Jamukha. yang juga merupakan seorang pemimpin suku. Bersama-sama dengan saudaranya ia menghancurkan suku-suku dan menyatukannya. seiring waktu berjalan, kekuatan Genghis khan semakin besar. Musuh terbesar Temujin dalam sejarah ternyata adalah saudara angkatnya sendiri, Jamukha, yang sering mengadu-domba Temujin dengan suku-suku lainnya, termasuk ayah angkat Temujin sendiri yang bernama Wang Khan. Setelah Temujin berhasil menyisihkan musuh-musuhnya dan melaksanakan perintah almarhum ayahnya, Yesugei, ia kemudian juga berhasil membalaskan kematian nenek-moyangnya, yang dibunuh oleh kerajaan Jin


raja raja khan

1206 Jenghis Khan; pendiri Kekaisaran Mongolia
1227 Ogadai Khan (Ogedei Khan); anak Jenghis Khan
1241 Toregene; bukan bermarga Borjigid, adalah istri Ogadai Khan yang memegang pemerintahan sebagai wali bagi anaknya, Guyuk Khan
1246 Guyuk Khan; anak Ogadai Khan
1251 Möngke Khan; anak Tolui Khan, saudara Ogadai Khan
1260 Kubilai Khan; saudara Mongke Khan, menguasai hampir sebagian besar wilayah Asia dan Eropa Timur
1294 Temur Oljeytu (Uljaytu)
1307 Qayshan Guluk
1311 Ayurparibhadra Buyantu
1320 Suddhipala Gege'en (Gegen)
1323 Yesun Temur
1328 Arigaba
1328 Jijaghatu Toq-Temur
1329 Qushila Qutuqtu
1332 Rinchendpal (Irinjipal)
1332-1370 Toghan Temur; adalah kaisar Dinasti Yuan terakhir

wilayah kekuasaan

Seluruh Tiongkok (dinasti Xia Barat, Song, Jin, dan Liao) dan
Nanchao
(Kerajaan Dali)
Kerajaan Khawarezmi (bisa disebut juga wilayah Persia atau Iran-Irak-
Azerbaijan sekarang ini)
India bagian utara
Beberapa negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Thailand,
Burma, dll)
Timur Tengah atau Asia Barat Daya (Mesir, Yaman, sebagian Turki, dll)
Sebagian wilayah Rusia
Asia Tengah (Afganistan, negara2 pecahan Soviet: Ukraina, Georgia,
Belarusia, Moldavia, dll)
Mongolia
Beberapa negara di Eropa Timur atau Eropa Tengah (Bulgaria,
Hungaria, dll)
Asia Timur (Korea, Jepang)
Yerusalem (Israel, Palestina)
kegagalan bangsa mongolia
Jepang, berhasil mengusir pasukan Mongolia tetapi akhirnya mengirimkan upeti sehingga Kaisar Mongol merasa puas, dan kemudian memusatkan perhatiannya ke Asia Tenggara
Jawa (Indonesia), gagal akibat pengkhianatan dan diusir oleh raja Majapahit, Raden Wijaya (INDONESIA GT LOH )
Negara-negara Eropa seperti Lithuania, Polandia, Austria, Moravia (Rep. Ceko timur), Dalmatia (Kroasia), Hungaria, dan pegunungan Carpathia. Pasukan Polandia, Hungaria dan Austria mengalami kekalahan besar tetapi wilayah mereka tidak jadi dikuasai karena pada saat itu Kaisar Mongolia (Ogadai Khan) meninggal sehingga pasukan Mongolia ditarik kembali ke Mongolia.
Mesir, dinasti Mameluk berhasil mengusir dan menghancurkan tentara mongol pada masa pemerintahan Hulagu Khan*bahkan mereka terus mendesak mongol hingga keluar dari Damaskus, Syria.

Catatan: Kekaisaran Mongolia juga pernah berencana menyerang negara Eropa Barat, seperti Perancis, Romawi dan negara-negara Eropa lainnya. Ahli-ahli sejarah menyatakan jika bukan karena kematian Ogadai Khan, maka kemungkinan seluruh Eropa akan dikuasai dan sejarah Eropa akan berubah


perang ain jalut
Perang Ain Jalut, yang terjadi pada 3 September 1260 Masehi atau 25 Ramadan 658 Hijriah, meru pakan salah satu pertempuran besar dalam sejarah Islam. Selain itu, pertempuran ini, menurut banyak ahli sejarah, termasuk salah satu pertempuran yang penting dalam sejarah penaklukan bangsa Mongol di Asia Tengah. Dalam perang itu, untuk pertama kalinya bangsa Mongol mengalami kekalahan telak dan tidak mampu membalasnya di kemudian hari. Padahal Mongol (Tartar) telah menguasai banyak daerah Islam dan bahkan menjatuhkan Khilafah Abbasiah. Mereka juga berhasil membunuh Khalifah Mu’tashim Billah di Bagdad pada 656 H/1256 M.
Di bawah pimpinan Hulaku (Hulega), cucu Genghis Khan, ekspansi Tartar meluas sampai ke wilayah Gaza.
Mereka pun berniat menaklukkan Mesir dan Maghribi, yang merupakan kubu akhir yang terkuat bagi kaum muslimin. Kemudian Hulaku mengirim kurir untuk mengantarkan sepucuk surat ancaman bagi penguasa wilayah Mesir, Mahmud Saifudeen Qutuz. Isi surat antara lain menyatakan, “Kami telah menghancurkan tanah itu, menjadikan anak-anak mereka yatim-piatu, menyiksa dan membunuh mereka, serta menjadikan pemimpin mereka tawanan.
Apakah Anda pikir Anda bisa melepaskan diri dari kami?” Tak bersedia tunduk di bawah kekuasaan Mongol, Sultan Qutuz (Quds) membalas ancaman itu dengan perlawanan. Sultan Qutuz memberikan jawaban yang tak diduga oleh pimpinan Mongol. Delegasi Mongol dibunuh dan mayat mereka dibiarkan tergantung di dalam kota. Tindakannya itu meningkatkan semangat tentara dan rakyatnya, tapi di sisi lain menyampaikan tamparan keras bagi pimpinan Mongol.
Maka meletuslah perang di wilayah Ain Jalut, Palestina Utara, antara pasukan Sultan Quds dan Panglima Baibars berhadapan dengan tentara Mongol pimpinan Kitbuqa.

Sebelum pertempuran, kedua belah pihak berkemah di Palestina pada Juli 1260 dan akhirnya berhadapan di Ain Jalut. Kekuatan kedua belah pihak hampir sama, sekitar 20 ribu tentara.


Panglima Baibars menggunakan taktik dengan memancing keluar pasukan berkuda Mongol yang terkenal hebat ke arah lembah sempit. Saat mereka terjebak di lembah itulah, pasukan berkuda tentara Quds, yang sebelumnya bersembunyi di dekat lembah, melakukan serangan balik dengan kekuatan penuh.
Taktik ini menuai sukses besar, dengan kemenangan di pihak Sultan Quds. Pasukan Mongol pun mundur. Bahkan pemimpinnya ditawan dan dieksekusi.

Selain itu, dalam perang ini pasukan Mesir menggunakan meriam genggam (bahasa Arab “midfa”), yang merupakan penggunaan jenis senjata ini untuk pertama kalinya. Berdasarkan catatan sejarah, komposisi bubuk mesiu yang dipakai pada pertempuran Ain Jalut ada empat jenis campuran bubuk. Bubuk yang daya ledaknya paling tinggi memiliki komposisi yang hampir serupa dengan bubuk mesiu modern, terdiri atas potasium nitrat, sulfur, dan karbon. Campuran ini memiliki kekuatan yang lebih besar daripada bubuk mesiu yang di Tiongkok dan Eropa pada masa itu. Pertempuran Ain Jalut juga menjadi tempat pertama kali dipakainya peluru bubuk mesiu, yang digunakan Mesir pada tombak api dan meriam genggam.


Kemenangan Sultan Quds juga berkat dukungan ulama di garis belakang, yaitu Syekh-ul-Ulama’ Al-Izz bin AbdisSalam. Sang ulama mengobarkan semangat, menyerukan kepada kaum muslimin untuk berjihad, melalui mimbarmimbar masjid. Ia juga menyerukan kepada rakyat untuk menyediakan perlengkapan perang.


Sejarah Bangsa Mongol Pada Abad Pertengahan
Sejarah Bangsa Mongol Pada Abad Pertengahan ditulis Oleh Sekedar Wawasan pada 2011-12-12T12:17:00+07:00 dengan rating 4 oleh 95 voters on Sekedar Wawasan.

0 comments "Sejarah Bangsa Mongol Pada Abad Pertengahan", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik dan bijak, tidak mengandung unsur Spam, Sara, Pelecehan.

Komentar yang melanggar ketentuan akan dihapus! Sekian Terima Kasih.